Alkisah pada zaman dulu kala, ada 2 orang putri Serendipity melakukan perjalanan mengelilingi dunia. Suatu ketika mereka berdua tiba disebuah desa dan mereka mampir di rumah yang dihuni oleh seorang Ayah dengan anak laki-lakinya.Ketika mereka berdua tiba, si Ayah sedang berduka karena anak semata wayangnya yang sangat tampan ini baru saja terjatuh dari kuda dan kedua kakinya patah. Lebih malang lagi, kuda satu-satunya yang sangat indah dan kuat yang biasa membawa mereka ke kota, lari ke hutan. Si Ayah yang sedang berduka cita mengatakan, "Mengapa kemalangan ini menimpa diriku?". Padahal dia sudah bekerja dengan tekun dan selalu baik kepada tetangga dan semua orang. Putri Serendipity mengatakan, "Kadang-kadang segala sesuatu tidak seperti yang terlihat. Satu kejadian yang mungkin terlihat buruk sesungguhnya adalah jembatan untuk menuju kepada kejadian baik."Ayah yang sedang berduka ini mengatakan, "Hal baik apa yang bisa dilihat dari kejadian ini? Putraku satu-satunya yang membantuku setiap hari sekarang terbaring tak berdaya. Sedangkan kudaku juga melarikan diri. Tidak mungkin kejadian ini akan berubah menjadi baik."Kedua putri Serendipity menenangkan si Ayah dan menawarkan diri untuk tinggal di rumah itu untuk merawat si putra tunggal serta membantu memasak dan membersihkan rumah. Si Ayah setuju.Beberapa hari kemudian, datang utusan dari kerajaan yang menginstruksikan kepada seluruh pria muda di setiap desa untuk menjadi tentara sukarela, karena kerajaan sedang diserang musuh. Semua kuda di seluruh negri juga diminta untuk diserahkan kepada kerajaan.Karena putra tunggal sedang sakit dan kedua kakinya patah. sedangkan si Ayah sudah terlalu tua, maka mereka berdua terbebas dari program sukarelawan. Demikianpun, mereka tidak bisa menyerahkan kuda, karena kudanya sudah melarikan diri ke hutan.Tiga bulan kemudian, perang pun usai dan musuh berhasil dihalau keluar dari negri indah tersebut. Sebagian pemuda desa kembali dengan cacat tubuh dan sebagian lagi gugur dimedan perang membela diri. Kuda yang digunakan untuk perang pun sebagian besar gugur.Mendengar kemalangan tetangga-tetangganya, si Ayah sangat sedih, tetapi juga merasa bersyukur karena putra tunggalnya tidak pergi perang.Kondisi putranya pun sekarang sudah mulai pulih, dan sudah mulai bisa menggerakkan kaki-kakinya. Seminggu kemudian, terdengar ringkik kuda didepan rumah si Ayah. Ternyata kudanya yang lari ke hutan sudah kembali.Akhirnya si Ayah mengerti apa yang dimaksud oleh putri Serendipity. Apa yang semula terlihat sebagai kemalangan, akan berubah menjadi keuntungan. Maka itulah waktu bagi putri Serendipity untuk melanjutkan perjalanannya..Dalam kehidupan kita, seringkali kita bersungut-sungut apabila ada kejadiaan yang kurang sesuai dengan harapan kita. Kita ingin agar semua kejadian di Dunia ini sesuai dengan keinginan dan skenario kita. Tetapi Tuhan memiliki rencana sendiri dalam mengabulkan segala yang diinginkan umatnya, karena Dia tahu yang terbaik untuk kita.Kegigihan merupakan ciri khas yang umumnya dimiliki oleh orang -orang sukses di seluruh dunia. Mereka tidak mudah menyerah. Semakin lama bertahan, semakin besar peluang untuk terjadinya sesuatu yang menguntungkan Anda. Tidak peduli seberapa sulit kelihatannya. Semakin lama Anda bertahan, semakin besar kemungkinan Anda sukses.Kadang kala, Anda harus gigih dihadapan rintangan yang tidak terlihat, yang tidak diperkirankan sebelumnya. Kadang Anda akan menemui kesulitan yang tampaknya tidak mungkin teratasi dan Anda tidak mampu bertahan. Kadang alam semesta menguji komitmen Anda dalam mencapai target yang Anda kejar.Yang perlu kita lakukan adalah meminta, bersyukur dengan apapun yang kita miliki, apa yang diberikan Tuhan dan percaya bahwa setiap kejadian akan membawa kita kepada kebaikan nantinya.Jalannya mungkin tidka semudah yang Anda harapkan. Oleh karena itu, pelajari lagi apa yang diperlukan, mungkin hal-hal baru yang belum pernah Anda pelajari sebelumnya dan mengembangkan sisi-sisi baru dari diri Anda sendiri.Strive For Excellence!
Serendipityby Ellies Sutrisna
Recent Articles
by, Brian Tracyby, Brian Tracyby, Brian Tracyby, Ellies Sutrisnaby, Ellies Sutrisnaby, Ellies Sutrisnaby, Ellies Sutrisnaby, Ellies Sutrisnaby, Ellies Sutrisnaby, Ellies Sutrisna
__________________________________________________________________________
Articles
Welcome to Ellies Sutrisna"s Website
bar searchbar member Login
Sat Dec 21 2024 07:10 PM
bar newsletter
Welcome Guest Home | My Account | My Cart
bar list 1
Visitors 1704597
bar total checkout
~cart_total_amount~
~cart_total_price~
footer
Copyrigth @ 2012 Ellies Sutrisna. All Rights Reserved
Jasa Pembuatan Website By IKT